Derai
Langit Sinar Pelangi
Semerbak wanginya tercium erat oleh hidung kecil wanita
bernama Angin. Wanita ceria,riang, dan penuh dorongan imajinasi akan
cita-citanya yang sangat tinggi dan mulia.
Angin sangat kagum dengan keindahannya, ya, keindahan bunga
mawar merah. Bunga itu tumbuh beriringan dengan rerumputan di halaman belakang
rumah. Bunga yang dapat membuatnya
terbaring pulas bersatu dengan hangatnya rerumputan membawa Angin semakin
mengindahkan wewangian bunga mawar merah itu.
Bunga mawar merah, bagi Angin bukan sekedar tanaman hias di
pekarangan rumah saja. Bunga itu menjadi impian hidupnya. Bunga yang ditanam
oleh sang kekasih sejak sebelum dia pergi untuk proyek kerja yang lumayan lama.
Sebagai gantinya, bunga mawar merah tersebut yang menemani hari-hari Angin
tanpa sang kekasih, sebut saja Warna.
Sudah bulan yang ke delapan, Angin menikmati berkah dan
rahmat Tuhan di dalam perutnya tanpa kehadiran Warna di sisinya. Warna yang
sudah berjanji akan segera pulang untuk menyaksikan anaknya dilahirkan setelah
pekerjaannya terselesaikan. Angin terlalu cemas, mengharapkan kekasihnya segera
pulang menemaninya di bulan-bulannya melahirkan anak mereka nantinya, dan tidak
berharap Warna akan terlambat menyaksikkan buah cinta mereka menghirup nafas
Tuhan untuk pertama kalinya.
Sudah bulan ke sembilan lebih lima hari....
Seperti janjinya, Warna datang untuk melihat orang-orang
yang disayanginya berjuang menlalui waktu,mereka adalah Angin dan calon buah
cintanya. Warna datang dengan setangkai bunga Mawar Merah segar yang baru dia
petik dari pekarangan rumah. Bunga tersebut akan diberikan kepada Angin sebagai
penyemangat Angin untuk berjuang melahirkan buah cinta mereka.
“Bunga ini adalah
semangatku, perjuangan kita, sabar sayang, kamu pasti bisa” Bisik Warna
sesaat sebelum dirinya diperintahkan oleh dokter untuk keluar dari kamar
persalinan.
“Iyaaaaa
sayang...”.
Sahut Angin dengan tersenyum melihat Warna berjalan perlahan keluar dari
kamarnya, meninggalkan setangkai bunga Mawar Merah untuk dirinya, sebagai semangatnya.
Waktu berjalan sangat lama...
“Anda harus masuk
membantu istri anda pak!” Kata sang dokter kepada Warna. Muncul pikiran
buruk atas persalinan ini, entah apa yang terjadi nanti, Warna hanya bisa
berpasrah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
“Iya dokter!” Tanpa
berpikir panjang Warna bergegas masuk kamar operasi, dan menggenggam kedua
tangan Angin yang dikepalkan oleh bunga Mawar Merah.
”Kamu bisa sayang,
kamu pasti bisa, coba kamu bayangkan, aku, kamu, dan anak-anak kita nantinya
berkumpul dalam satu lingkaran membaringkan diri di rerumputan pekarangan
rumah, menengadah ke langit, dengan harumnya bunga Mawar Merah kesukaanmu
sayang, apakah kau bisa bayangkan itu? Kamu bisa sayang....” Seru dukungan
dan impian Warna kepada Angin.
Kehadiran Warna menemani Angin disisinya, membuat Angin
merasa tenang. Meskipun raganya tidak
sanggup lagi, karena Angin mengandung dua buah bayi kembar, perlu usaha keras
untuk melahirkan bayi kembar, namun jiwanya bangkit oleh karena impian mereka
berdua.
“oek.. oek...oek...”
Suara bayi yang pertama adalah bayi laki-laki. Warna lega, namun Angin
masih harus mengeluarkan banyak tenaga untuk bayinya yang kedua.
Dan akhirnya, bayi kedua yang merupakan bayi perempuan
akhirnya dilahirkan. Tim dokter, Warna, dan terutama Angin mengucap syukur atas
kelahiran bayi kembar Warna dan Angin.
Semingu berlalu...
Sekian waktu berlalu lamanya, kedua bayi Warna dan Angin
belum juga diberikan nama. Sampai pada suatu ketika, Warna membawa keluarga
kecilnya pada sebuah taman pekarangan yang terbuka, dengan taman bunga Mawar
Merah, beralaskan rerumputan dan dikelilingi pemandangan gunung, sungai dan
sawah serta cerahnya angkasa setelah hujan turun sore itu.
“Mari kita
bersanding sebentar ditempat ini ..” Kata Warna kepada Angin sambil menggendong kedua bayi
kecilnya.
“Iya sayang, tapi
mengapa kau ajak aku dan kedua bayimu di tempat terbuka ini, sementara hujan
deras sempat datang tadi” Tanya Angin.
“Janganlah kau
takut sayangku, hujan tidak akan datang lagi, sudahkah kau lihat cerahnya
bentangan angkasa saat ini?” Jawab
Warna kepada Angin.
“Aku tahu, tapi di
tempat terbuka ini, kita membawa dua bayi, apakah tidak kau hiraukan kondisi
bayi kita? ” Tanya Angin kembali.
“Justru itu sayangku,
saat ini, aku ingin mengindahkan suasana dan saat yang cerah ini ke dalam
sebuah nama untuk bayi-bayi kita berdua. Akankah kau juga setuju denganku? apa
yang kau lihat indahkanlah kepada bayi laki-laki ini, akan aku indahkan bayi
perempuan yang satu lagi sayangku..” Jelas Warna dengan maksudnya mengajak
keluarga kecilnya ke taman.
Rasa cinta Angin yang besar kepada Warna, membuatnya semakin
kagum akan kehadiran Warna di sisinya.
“Ya, aku setuju
sayang, akan kuberi nama bayi laki-laki ini Langit, karna aku kagum oleh
megahnya angkasa dengan biru cerah langit di dalamnya, oh tidak, kuberi nama
dia Derai Langit, karna langit yang
elok tidak akan pernah datang tanpa hadirnya derai-derai hujan yang
mengawalinya. Derai Langit anak laki-laki kita, Warna sayang...” Ucap Angin
kepada Warna.
“Sungguh nama yang
bagus untuk anak laki-laki kita sayang, sekarang giliranku, karna dia di
lahirkan setelah Langit lahir, akan kuberi dia dengan nama Pelangi. Pelangi
datang setelah hujan pergi menghilang, dan pelangi datang mewarnai langit yang
biru cerah menjadi lebih indah dengan kehadiran mereka berdua di angkasa. Aku
ingin keduanya saling melengkapi membuat kesempurnaan untuk sekitarnya. Dan
sepertinya nama Sinar Pelangi
menjadi lebih sempurna, dengan sinarnya yang berwarna menerangi dunia setelah
hujan pergi. “ Terang Warna kepada
Angin.
Dan sampai pada akhirnya, nama untuk kedua bayi Warna dan
Angin diberikan. Bayi yang pertama diberi nama Derai Langit yang berarti
langit yang cerah setelah bunyi gemercik
air hujan terdengar oleh Angin. Dan bayi yang kedua, perempuan diberi nama Sinar
Pelangi yang memberi harapan yang baik untuk menyinari dunia setelah
hujan pergi melalui warna-warna indah pelangi.
Keluarga kecil Warna dan Angin hidup bahagia dengan kedua
anaknya yang bernama Derai Langit dan Sinar Pelangi. Harapan jauh Warna dan
Angin menginginkan kedua anaknya untuk terus hidup berdampingan, karena sinar
pelangi akan membuat derai langit menjadi indah, dan derai langit akan
memunculkan keelokkan melalui macam warna sinar pelangi.
Skh, 27/06/2013
F Chrysnha Pradipha
What are the best casinos to play in 2021?
BalasHapusWhich casinos offer slots? — Casino Sites. Best casino sites are those that allow players to try a game from anywhere. poormansguidetocasinogambling.com The most casinosites.one common wooricasinos.info online kadangpintar slots filmfileeurope.com