Sabtu, 30 November 2013

Saat Senja Datang Kembali




... orang menyebutnya senja, waktu dimana mentari yang gagah itu mencoba menggagahi belahan dunia lain. Detik-detik dimana jingganya sinar matahari berjalan menjauh menuju belahan dunia barat, tepat di balik gunung itu ...

 

            Kata orang cinta tak harus memiliki. Ahhh, kalimat itu bagiku hanya sebuah kalimat, hanya sebuah penyangkalan, hanya sebuah obat untuk dirinya saja, yang mungkin karena kisah orang-orang itu yang mengatasnamakan kepasrahan untuk orang yang sangat dicintainya namun tidak dapat memilikinya dan tetap bertahan dengan cintanya.  Tidak ada yang salah dengan rasa itu, apalagi berbicara soal cinta. Aku adalah yang sedang merasakan rasa itu. Cinta tak sepenuhnya senang, dan cinta tak sepenuhnya sedih, semua itu adalah kalimat-kalimat tentang pengertian cinta secara umum.

Aku mengartikan cinta lebih dari yang dikatakan orang-orang di dunia yang sempit ini.Ya, sempit karena cinta yang kurasakan tidak kemana jauhnya cinta itu pergi. Cinta itu masih ada di sekitar perasaan yang pernah atau telah ada , di sekitar dunia yang kita pijak dan di sekitar memori yang tersimpan oleh otak manusia. Sekitar dunia yang kita pijak, ya, yang hanya saat kita pijak, selagi kita bisa memijaknya, dan merasakan bagaimana rasa pijakan itu. Cinta ada di dunia yang kita pijak. Lalu di lain dunia? Jawabannya mudah,  Aku belum merasakannya, karena Aku belum pernah merasakan berpijak di lain dunia selain dunia yang Aku pijak sekarang ini, Aku belum pernah mati.

Aku mengartikan cinta itu harus memiliki, apapun caranya. Harus memiliki adalah mutlak, dan omong kosong untuk orang-orang yang memerangi arti cinta bagiku ini. Arti cinta yang dalam ini, kataku, adalah arti cinta yang tanpa kecuali akan selalu ada untuk menyatu padukan kerja otak dan hati atau pikiran dan perasaan. Otak yang membentuk pikiran dan pikiran yang melancarkan logika, logika yang menentukan cinta itu pantas atau tidak, dan dengan logika akan timbul suatu pertanyaan. Bagaimana bisa cinta tak harus memiliki? Lalu berbicara hati yang melahirkan perasaan untuk manusia, tentunya cinta mengakar pada perasaan, dan akan timbul suatu pertanyaan. Bagaimana perasaan mengikrarkan hati bahwa cinta tak harus memiliki? Pikiran dan perasaan akan bersatu untuk mencari jawaban dari cinta. Pikiran akan membantu perasaan menemukan logika cinta, dan perasaan akan menjadi kuat saat logika ada dadi dalamnya untuk satu kata, cinta.

Saat orang-orang membicarakan cinta, Aku akan membicarakan senja. Entah apapun kata orang tentang senja, Aku akan tersenyum untuknya. Karena di dalam senja terdapat cinta, bahkan cinta itu hidup, hidup dengan menebarkan benih-benih kedamaian untuk pikiran dan perasaan kelam. Memang benar manusia akan merasakan kelam, tidak sepenuhnya hidup manusia mulus, seperti halnya cinta. Cinta tak akan sepenuhnya berjalan lurus. Di dalam cinta akan ada kelokan, tanjakan, turunan dan mungkin tikungan. Cinta seperti hidup, hidup seperti cinta. Keduanya adalah indah dan agung.

Aku menyebutnya kelam, bukan dengan yang lainnya. Cinta yang kelam adalah cinta yang sedang pilu dan dipaksakkan untuk bertahan sampai akhirnya tidak mampu melawan kehendak untuk melanjutkan cerita bersama dua hati yang bersebrangan. Aku pernah merasakan kelam. Pikiran dan perasaanku bercampur keras saling melawan ingin menunjukkan siapa yang terbaik. Cintaku kelam, saat Aku dan kekasihku tidak kuat lagi melawan arus. Aku dan kekasihku tidak seperti ikan Salmon yang senantiasa melawan arus pasifik untuk melanjutkan hidup, karena kami manusia bukan ikan Salmon, dan tidak ingin disamakan seperti layaknya ikan, karena kami adalah manusia dengan tingkat harkat, derajat, dan martabat yang lebih tinggi dari ikan. Cintaku kelam, saat Aku dan kekasihku tidak lagi mampu bertahan dalam perlawanan, hati kami bergejolak, sampai saat dimana kami menyerah akan dunia, dan memilih untuk berjalan ke dalam jalan kami masing-masing.

Saat yang sangat pilu seperti menghantam karang yang keras, tidak hanya lebam oleh kerasnya karang saja, dan akan ditambah luka seperti sayatan pisau, tersayat oleh runcingnya ujung-ujung karang yang kasar itu. Cinta yang kurasakan begitu kelam, karena dinding-dinding yang dulu tebal, kini rapuh dan sudah ambruk rata dengan tanah. Dinding yang membuat pertahanan kepada setiap penentang-penentang cinta kami telah tiada dan cinta kami telah berakhir. Cinta begitu kelam.

Cinta seperti hidup, ada suka dan ada duka. Cinta kelam adalah duka, dan Aku sedang menunggu suka itu datang. Saat perasaan pilu menguasai hati ini, berharap akan ada ceria untuk hati ini, seperti datangnya pelangi yang indah setelah hujan deras berlalu. Aku tetap menunggu sore hari itu, di serambi depan rumah kecilku. Aku menunggu melewatkan lalu lalang bocah-bocah kampung bermain layang-layang, mencari kebebasan dari angin. Aku menunggu ditemani oleh sepotong senja yang mulai menampakkan kuningnya . Kali ini Aku tidak menunggu lagi, benar, telah Aku temukan  perasaan itu, sekali lagi memang benar, pelangi yang indah akan datang setelah hujan deras. Perasaanku yang kacau berubah sendirinya menjadi nyaman dan damai oleh sepotong senja yang semakin lama menunjukkan keindahannya. Lidahku seperti hilang dan kelu, karena tidak mampu berkata apapun, hanya pandangan mata terpesona oleh keindahan senja saat itu. Senja membuat aku merasakan kembali rasa itu, damai.

Aku sealu menunggu kehadiran senja, karena warnanya yang kuning bercampur dengan merah menghasilkan warna kemerah-merahan membuat aku tersihir dan hanya termangu diam menimati keindahannya. Senja adalah tempatku berlari setiap harinya, meskipun keberadaannya hanya dalam pandangan kedua mata ini. Senja tempatku mengadu setelah kekelaman melanda hati, dan senja memberikan terang untuk hati ini. Senja membuatku dapat merasakan indahnya hidup dan cinta. Senja memberikan cintanya kepadaku yang telah kehilangan banyak. Cinta yang diberikan oleh senja membuat seakan lahir kembali, sekali lagi damai.

Kali ini tidak hanya senja yang datang, cinta yang ada dalam senja itu memang benar menyentuhku. Cinta masih ada di sekitar perasaan yang pernah atau telah ada, ya, Aku merasakannya benar. Dia datang, tanpa ada sebuah undangan, tanpa ada sebuah panggilan, tanpa ada sebuah kesengajaan. Dia datang dengan sendirinya, entah apa yang membuatnya, yang jelas waktunya sangat tepat saat senja mengantarkan hatiku yang damai. Hanya berawal dari sapaan dalam media sosial, cerita kami berlanjut dengan saling bertukar cerita setelah sekian lama tidak menceritakan cerita dari apa yang kami lalui masing-masing selama tiga tahunan ini, kami patut bercerita.

Dia adalah orang lama dalam kehidupanku, tepatnya kisah-kisah masa laluku, semasa SMA. Kami dipertemukan kembali meskipun hanya melalui alat bernama handphone,  kami saling mengisi hari-hari dengan banyak cerita maing-masing. Dia adalah masa lalu. Disebut masa lalu karena Dia pernah ada mengisi kisah masa-masaku waktu itu. Dengan segala cerita sedih senang yang melengkapinya. Disebut masa lalu, karena Dia sempat hilang untuk waktu yang lama, tanpa adanya kabar, begitu juga dengan Aku. Disebut masa lalu, karena kami sempat terpisah dan sangat berseberangan. Kali ini, kami saling bertukar kabar dan Aku mencoba untuk memulai sesuatu yang baru dengan senja sebagai tempatku mengadu.

Dia seperti senja yang saat itu datang menghampiri soreku. Dia datang seperti kuning memerah indah sepotong senja yang sinarnya menembus pandangan wajahku, damai kurasakan. Dia datang kembali seperti senja yang selalu akan datang kembali saat siang menghilang.

Pribadinya seperti senja, entah tidak tau mengapa, hati ini terlalu nyaman dengan keadaan. Tetapi Aku tidak ingin menymakan Dia dengan senja. Senja hanya datang dan berlalu sekali waktu. Senja hanya sepotong waktu dari sekian banyaknya waktu. Senja hanya sekelebat dan akan pergi setelah gelap malam datang. Aku hanya ingin Dia seperti senja dalam keindahannya aja, dan tidak dengan sepotong waktunya saja untukku. Saat senja datang kembali, keindahan itu akan datang lagi dengan menumbuhkan kisah kasih dan proses dari cinta dan kehidupan akan dilalui, saat senja.

Ya, orang menyebutnya senja, waktu dimana mentari yang gagah itu mencoba menggagahi belahan dunia lain. Detik-detik dimana jingganya sinar matahari berjalan menjauh menuju belahan dunia barat, tepat di balik gunung itu, Merbabu dan Merapi oleh senja.

 

Skh, 18/05/2013

Ruang Tamu

 

Solo, Kawasan Wisata Komplit!

 
 
Patung Slamet Riyadi di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
 

Libur panjang di akhir tahun menjadi hal yang sering ditemui setiap tahunnya, bertepatan dengan peringatan Natal dan Tahun Baru menambah jangka panjang waktu liburan yang diberikan sekolah, kantor, dan instansi lainnya. Waktu yang diberikan tiap tahun tersebut dimanfaatkan baik oleh para pekerja yang sangat sibuk menjalani kesibukan bekerja, pelajar yang mungkin jenuh dengan pelajaran mereka di sekolah, dan juga suasana yang sama dengan rutinitas yang berjalan biasa. Hal-hal tersebut menjadi sebagian masalah dari berbagai masalah yang dimiliki oleh orang-orang yang terlalu sibuk dengan rutinitasnya sehari-hari. Untuk menampik semua masalah tersebut, waktu liburan yang disediakan tentunya akan dimanfaatkan baik sejenak bagi mereka yang ingin sempat berlibur karena kesibukan.
Untuk memanfaatkan waktu liburan, telah tersedia banyak tujuan wisata yang tersebar di seluruh Indonesia ini, yang notabene adalah negara kepulauan dengan alamnya yang indah dan mempesona. Pesona indah Indonesia bahkan menarik bagi seluruh masyarakat di dunia. Mereka mengakui keberadaan bangsa kita sebagai negara tujuan wisata dengan berbagai warisan budaya contohnya Batik. Orang asing atau dapat dikatakan turis, mereka saja mengakui keindahan Indonesia, kita?harusnya bangga dong ya? Pernyataan dan pertanyaan tersebut adalah bentuk dukungan untuk kita masyarakat Indonesia melihat dan melestarikan yang menjadi miliknya sendiri. Memanfaatkan waktu liburan sembari melestarikan budaya sendiri, menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia.
Memanfaatkan waktu liburan tidak perlu pergi ke luar negeri, atau pergi ke tujuan yang jauh. Di Indonesia sendiri memiliki banyak kota tujuan wisata yang terkenal dan memiliki ciri khas daerah masing-masing. Salah satunya adalah Kota Surakarta di Jawa Tengah atau juga dikenal dengan nama Solo. Solo adalah salah satu kota budaya yang kental dengan pelestarian budaya Jawanya, serta merupakan kota tujuan wisata dengan sederet event-event berkelas internasional seperti SBC (Solo Batik Carnival) dan warisan Budaya Batik ada dan disuguhkan di kota ini.
Berbicara tentang Solo, kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan dari kecil hingga saya berusia 21 sekarang ini, mulai dari TK hingga saat ini menjalani kuliah di kota tersebut, membuat saya sangat mengenal Solo dengan berbagai perkembangannya. Dalam hal ini saya akan mengajak anda semua pembaca artikel dan semua masyarakat yang ingin menyalurkan waktu berliburnya, tentunya untuk mencoba nuansa-nuansa yang disuguhkan oleh Kota Solo. Sebagai kota tujuan wisata, Solo, di dalamnya terdapat magnet-magnet yang dapat menarik wisatawan lokal maupun turis mancanegara untuk mencoba mampir ke Kota Solo.
Deretan magnet-magnet yang menjadi penarik wisatawan untuk datang ke Solo dapat ditemui dari berbagai kepentingan wisata masing-masing wisatawan. Dalam memanfaatkan waktu berlibur anda telah tersedia dengan bermacam-macam pilihan yang telah tersedia dan pastinya dengan keunikan dan kelebihan pilihan yang ada tersebut. Tergantung apa yang anda butuhkan, dan juga dengan berbagai pertimbangan mengenai pilihan wisata anda. Di Kota Solo ini, berbagai pilihan wisata disajikan serta disuguhkan dengan ciri khas kategori wisata yang ada di dalamnya. Kategori wisata tersebut pastinya tersebar di seluruh penjuru mata angin kota Batik ini. Anda sebagai peminat dan pencari kota tujuan wisata dan masih bingung untuk menentukan tujuan dan tempat berwisata, berikut akan disebutkan berbagai kategori dengan kepentingan masing-masing pilihan wisata di Kota Solo,  diantaranya:
1.        Wisata Alam
Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungannya sebagai objek tujuan wisata, Solo tentunya memiliki kategori wisata yang disebutkan di atas. Wisata alam sangat cocok sekali untuk anda yang mencari suasana alam di sekitar anda. Mencari udara segar, bersatu dengan alam, merasakan hijau dan rimbunnya pepohonan akan anda dapatkan saat memilih untuk berwisata alam.
Wisata alam di Solo, saya akan menyebut sebuah nama objek wisata, yaitu Balekambang. Salah satu wisata alam yang tidak kalah pesonanya dengan objek wisata Tawangmangu di Karanganyar, dan taman-taman kota yang ada di kota-kota lainnya. Balekambang memiliki pesona yang dapat disimpulkan dengan kata ‘wow indah’. Balekambang yang sekarang sangat berbeda dengan  yang dahulu. Saat saya masih belajar di bangku Sekolah Dsar (SD), Balekambang tidak terawat seperti sekarang. Balekambang saat ini sudah tertata selayaknya taman kota dengan pepohonan yang menjulang tinggu, rimbun, membuat suasana semakin sejuk. Tempat ini banyak digunakan masyarakat Solo untuk bersantai menikmati suasana serta membuang penat keramaian di kota yang semakin macet.
Untuk anda pengunjung Kota Solo, rasanya belum lengkap bila tidak mencoba bersantai ria di Balekambang bersama teman ataupun keluarga besar. Di Balekambang anda bisa menghabiskan waktu bersama relasi anda untuk menikmati udara sejuknya, atau untuk sekedar berjalan-jalan di sekitar taman yang luas dengan jalur pejalan kaki yang tertata rapi. Disini pengunjung dapat mengabadikan suasana dengan berfoto bersama relasi, karena rasanya suasana yang indah tanpa ada kenangan berupa gambar foto biasanya kurang lengkap dan mungkin bisa dijadikan untuk pamer lhoooo hehe.
 
Taman Balekambang, Solo.
Pengunjung juga dapat menikmati wahana Out Bound yang sudah tersedia dengan wahana permainannya yang lengkap seperti: flying fox, halang rintang, dan masih banyak lagi. Untuk pengunjung yang membawa anak-anak, Balekambang memiliki Taman Reptil, anak-anak dapat sembari belajar mengenal hewan reptil disana. Di Balekambang juga terdapat kolam ikan yang sangat besar. Terdapat banyak ikan disana, tapi dilarang memancing ya J, karena ikan disana dilestarikan dan dirawat, bukan untuk dipancing.
Banyak fasilitas berupa tempat duduk yang tersebar banyak di seluruh penjuru taman Balekambang, untuk itulah pengunjung sangat enjoy dan betah menghabiskan waktunya di Balekambang. Saat sore menjelang pun Balekambang ramai dikunjungi, karena suasana sore yang sejuk cocok sekali untuk bersantai ria disana. Dan pengunjung sekali lagi tidak perlu kawatir apabila perut terasa lapar atau dahaga datang, karena di taman Balekambang tersedia jajanan yang murah, meskipun banyak pengunjung yang membawa bekal dari rumah dan dihabiskan bersama keluarga di tempat.
Berbicara tentang harga tiket masuk, jangan kawatir. Kota Solo terkenal dengan keramahannya. Orang-orangnya yang ramah , biaya hidupnya pun juga ramah di kantong. Pengunjung hanya membayar sebesar uang parkir saja. Tidak ada harga tiket masuk. Nahhhh, bagaimana? Hehe. Kebijakan Pemkot Solo tersebut membuat kagum warganya, bagaimana tidak, dengan fasilitas taman kota yang luas, hijau, nyaman, dan asri, dapat dinikmati pengunjungnya dengan mudah, murah, dan meriah. Kesan puas dan ketagihan, adalah kesan yang saya rasakan setelah berkunjung di taman Balekambang. Kesan yang tidak terlupakan saat saya menghabiskan waktu saya bersama sahabat-sahabat menikmati indahnya sore Kota Solo sembari bercanda ria penuh tawa. Monggo bagi anda pengunjung dari luar kota meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Taman Balekambang yang terletak di Utara Stadion Manahan. Dengan lokasi yang strategis, terjangkau dari pusat kota, serta akses yang mudah untuk menuju ke taman.
2.        Wisata Budaya
Kentalnya kebudayaan yang sudah ada sejak jaman dahulu masih dilestarikan baik oleh warga Solo sampai saat ini. Mengikrarkan nama Solo sebagai salah satu kota di Indonesia sebagai kota budaya. Berbicara mengenai Solo, yang terbersit pertama kali pasti budayanya. Warga Solo sangat merawat baik budaya mereka sendiri, dengan masih lestarinya Wayang, Tari, Gamelan, Keroncong, dan masih banyak lagi kesenian yang menjadi kebudayaan masyarakat Solo.
 
Pentas Teater di TBJT, Solo.
 
Wisata budaya di Kota Solo, tidak perlu ditanyakan lagi Solo dapat dikatakan tujuan wisata dalam hal kebudayaan. Dapat kita jumpai banyak event-event besar di Solo yang ternama dan dikenal di seluruh Indonesia bahkan internasional. Serangkaian event-event  yang di adakan di Solo tentunya tidak lepas dari bab kebudayaan. Dengan latar belakang budaya dan dengan tujuan melestarikan serta menjaga isi budaya tersebut, banyak gelar kebudayaan di Solo menjadi event tahunan yang menarik antusias pecinta budaya.
Untuk anda pecinta budaya dan gemar mengapresiasi seni, Solo adalah tempatnya. Banyak event  tahunan yang diselenggarakan di kota ini. Dan antusisas setiap tahunnya selalu bertambah. Tidak lama ini adalah suksesnya gelaran SIPA (Solo International Performing Art) yang bertempat di Benteng Vastenburg, Solo. Acara tersebut merupakan event internasional, yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara termasuk Indonesia sendiri sebagai penyelenggara acara tersebut. Lain SIPA lain lagi SIEM (Solo International Etnic Music). Sama halnya dengan SIPA, SIEM adalah event internasional yang terselenggara di Solo. Bedanya dengan SIPA, SIEM berkonsentrasi pada musik etnik dari berbagai negara yang ada di dunia. Event lainnya yang menarik perhatian dunia internasional adalah SBC (Solo Batik Carnival), yang merupakan acara tahunan yang mengusung budaya asli Kota Solo, yaitu Batik. Seperti kita ketahui bersama, Batik sudah diakui sebagai salah satu warisan budaya yang ada di dunia.
Solo Batik Crnival, Jlan Slamet Riyadi, Solo.          
Sederet event-event besar di atas adalah sebagian dari banyaknya event yang selalu digelar di Kota Solo. Gelaran seni pertunjukan teater atau seni drama dapat anda temui setiap minggunya di Taman Budaya Jawa Tengah. Gelaran pertunjukan Wayang Orang bagi pengagum kesenian wayang dapat anda saksikan di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo. Dan masih banyak lagi acara-acara seni budaya lainnya yang selalu digelar di Kota Solo. Untuk itulah, Solo tidak pernah diam untuk menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk melestarikan budayanya sendiri serta memfasilitasi para penggiat budaya dan seniman yang ingin mengapresiasi seni dan budaya.
Saya adalah salah satu dari sekian banyak masyarakat Solo yang sangat antusisas sekali dengan berbagai event yang diadakan di kota kelahiran saya ini. Mengapa tidak? Sudah murah, akses terjangkau, dan keamanan terjamin Itulah yang saya banggakan sebagai warga asli Solo, yang mempunyai banyak acara internasional, dan memiliki banyak tempat wisata dengan suasananya yang ramah, orang-orangnya pun tidak kalah ramahnya, membuat seluruh pengunjungnya nyaman berada di Solo. Dan terlalu banyak hal yang mengesankan menurut saya yang notabene berasal dari Solo, dan mungkin terkesan subjektif dari pihak saya saja yang mengakui hal tersebut, saya akan berbagi pengalaman dari seorang teman saya bernama Agatha Andini (21). Andin adalah teman saya sewaktu kami bersama-sama menikmati bangku Sekolah Menengah Atas. Teman saya ini bukan warga asli Solo, dia adalah salah satu warga asli Jakarta, tinggal 3 tahun di Rumah Eyangnya yang ada di Solo. Selama di Solo, banyak hal yang Andin temui, dan bahkan dia memiliki banyak kesan untuk mengungkapkan Kota Solo.Berikut adalah kesan dari teman saya yang bernama Andin:
“Yang  mengesankan dari kota Solo adalah budayanya, masyarakatnya, makanannya dan suasana alam di Solo yang membuat saya selalu rindu dengan kota Solo, yang membuat saya selalu membuat keinginan setiap akhir tahun dan menjelang liburan sekolah untuk bisa berlibur dan happy happy di Solo. Saya juga suka masyarakat yang tinggal di Solo, ramah, murah senyum dan punya etika sopan santun yang berbeda dari kota saya tinggal. Suasana alam di Solo yang selalu membuat saya betah ketika berlibur di Solo, hawa dinginnya juga selalu saya rindukan ketika berada di Jakarta.Saya setuju sekali kalau Solo sebagai kota tujuan wisata liburan di Indonesia, karena Solo itu punya keunikan yang khas, budayanya masih kental dan Solo sering menyuguhkan banyak event kesenian dan budaya di setiap weekendnya. Saya yakin kalau setiap masyarakat yang berasal dari luar Jawa mendatangi Kota Solo ini, mereka akan sangat tertarik dengan event – event yang ada di Solo. 
Kesan yang membuat saya selalu mengingat Solo hmm apa ya haha, banyaaaaaak..banyak bangeeeet..Ya di Solo ini hampir 3 tahun saya belajar di tingkat SMA sampai akhirnya punya banyak teman teman, belajar di salah satu sekolah Katolik berkualitas, saya juga lebih dekat dengan keluarga di Solo. Selama saya di Solo saya merasakan kenyamanan, saya merasa bebas dan saya begitu menikmati suasana Solo yang sangat membuat saya betah. Makanan yang ada di Solo juga enak, murah dan mengenyangkan hahaha, wisata kuliner malampun juga pernah saya rasakan bersama teman saya. Makanan yang saya suka adalah nasi liwet, itu makanan khas Solo yang paliiing saya cari-cari ketika sampai di Solo, kalau tidak makan nasi liwet rasanya kurang lengkap hahaha :p. Lalu opor ayam yang ada di Es Masuk yang selalu saya pesan ketika saya mampir ke tempat makan tersebut dan Cabuk Rambak yang saya suka beli, yang merupakan makanan khas Solo yang mboknya selalu teriak-teriak mempromosikan jualannya di sekitar rumah saya pada malam hari. Saya juga pernah kecewa ketika setelah lulus SMA saya meneruskan kuliah di salah satu kampus di Surakarta, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan saya. Saya tidak diterima untuk kuliah di Solo dan harus kembali ke Jakarta menggenapi janji yang diberikan Papa saya, bahwa ketika saya tidak diterima di salah satu kampus di Solo, saya harus kembali ke Jakarta. Tentu ini yang membuat saya menyesal atas diri saya sendiri, saya telah gagal mewujudkan keinginan saya untuk tetap tinggal di Solo dan pada akhirnya saya harus kembali beradaptasi dengan situasi dan kondisi di Jakarta”.
 
Keraton Surakarta, Solo.
“Kalau untuk event yang pernah saya temui dan saya tonton adalah SIPA, SIEM yang pernah diselenggarakan di Solo sekitar Bulan Agustus dan Juni. Saya suka sekali hiburan yang diadakan di Solo yang pernah saya tonton, Solo selalu menyelenggarakan event event besar dan selalu berhubungan dengan seni dan budaya.Dan tempat yang saya suka dari Solo ada Kraton Surakarta, Baleambang dan sawah. Saya suka sejarah, apalagi sejarah dari kehidupan kerajaan di Solo”.
            Berdasarkan berbagai keterangan yang sudah diterangkan di atas, mengenai pilihan untuk berwisata serta tujuan berwisata yang sesuai dengan kebutuhan. Serta kesan yang positif yang dibagi oleh teman saya Agatha Andini yang notabene adalah warga asli Jakarta, mendeskripsikan Kota Solo dengan berbagai kesan positifnya, semakin menambah kepercayaan Solo sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.
            Untuk anda pengunjung yang berada jauh dari Solo, dijamin tidak akan kecewa saat anda sudah berkunjung ke Solo, karena ‘kantong’ anda tidak akan berkurang banyak alias Solo serba murah meriah, orang-orangnya ramah tamah, suasananya dijamin aman dan tentram. Ayo menyang Solo, Solo ngangenniiiii!
 

 
 

Kembali


Terlintas cahaya wajahmu kembali

Merekah, menembus pandangan mataku

Raih aku, bawa aku

Ke dalam palung jiwamu

Ke dalam  relung hatimu

 

Karena aku adalah tempatmu kembali

 

 

 

 

 

 

 

 

 

24/3/2013

-FCP-

Datang


Waktu datang waktu pergi

Saat hati ini tak menentu

Saat hati ini tak kunjung

Bunga itu tercium

Wanginya kembali menyambut

Saat pikiran buntu

 

Aku sangat takut bunga kembali layu

Aku sangat takut bunga kembali busuk

Aku ingin memetiknya

Mengindahkannya tepat di saku dadaku

Agar wangi semerbaknya yang harum

Dapat kucium setiap waktu

Selagi aku mampu

 

 

2/3/2013

-FCP-

Senja


Aku kagum akan indahmu

Senja setelah hujan beralih

Warnanya tenang

Menerangi jiwa yang deras

 

Aku kagum akan indahmu

Senja saat layang – layang melayang

Terbangnya tinggi di udara

Mencari kebebasan dari angin

 

Aku kagum akan indahmu

Senja saat anak – anak berlarian

Tertawa lepas di sudut perumahan

Memancing semangat kepolosan

 

Nikmatnya hariku oleh senja

 

27/2/2013

-FCP-

 

Saat


Hujan pagi sangat berbeda

Kulihat dari jendela kusam

Terdengar lirih suaranya

Sampai ke gendang telinga kecil ini

Pagi sangat asing

Matahari malu – malu akan sinarnya

Mega memendung kokoh

Dan angin menembus kulitku, dingin

 

Sakit atau perasaan

Otak berpikir keras

Akhirnya bahu ini terlalu nyaman dengan kasur temannya

 

 

 

 

 

26/2/2013

-FCP-